Minggu, 10 Juli 2011

Suatu Pagi di Pantai Kenjeran Surabaya

Kontes Perahu Tradisional
Kenjeran lama (Bulak Kenjeran)
Surabaya

Hari minggu ini 19 Juni 2011 terasa sedikit berbeda dari hari-hari minggu biasanya. Ya, suatu even akbar sedang digelar, lomba perahu hias traditional. Bukan hanya hiasan perahu, para peserta juga diharuskan unjuk kebolehan mengemudikan perahu layar. Adu cepat antar perahu tradisional menjadi acara utama dalam kontes kali ini. Perserta hanya dibolehkan menggunakan energi angin sebagai penggerak. Melalui rute yang cukup panjang dan berliku dibutuhkan skill dan pengalaman yang cukup untuk mengemudikan. Berbeda dengan lomba perahu selancar angin dimana pengemudinya hanya satu orang, dalam lomba perahu tradisional satu perahu dikemudikan oleh tiga orang. Peserta lomba kebanyakan terdiri dari para nelayan sekitar pantai kenjeran surabaya. Layar perahupun indah dihiasi berbagai lukisan dan tulisan mulai dari bonek, manohara sampai Dani Pedrosa. 

Arena bermain anak

Kondisi pantai yang padat pengunjung ternyata tidak menghalangi minat anak-anak untuk bermain. Sebagian bermain lompat-lompatan dari perahu. Mungkin inilah cara pelampiasan mereka setelah setahun penuh belajar. Maklum pada minggu ini liburan akhir tahun ajaran dimulai. Orang dewasapun tak mau kalah, mereka ikut bermain layang-layang bersama anak-anak. Yang unik adalah sebuah layang-layang berbentuk tokoh Sakerah. 

Warung pinggir pantai dan penjual souvenir.

Yang unik jika kita berkunjung ke pantai kenjeran lama di daerah Bulak Kenjeran adalah warung-warung tepi pantai. Ada beberapa warung yang letaknya tepat di tepian garis pantai, jadi kaki pengunjung dapat terkena percikan riak gelombang yang mencapai pantai. Namun pada saat surut tidaklah demikian karena air laut menjauh dari tepian pantai. Sembari menikmati bakso atau lontong kupang pengunjung bisa menikmati aktivitas perahu nelayan yang beralih profesi menjadi perahu turis saat hari libur tiba. Untuk menyewa perahu juga tidak mahal. Untuk hari libur tarifnya mencapai sekitar 60 ribu rupiah. Bandingkan dengan hari biasa yang hanya sekitar 20 ribu rupiah saja. Para penumpang biasanya berombongan menyewa perahu. Banyak pula rombongan keluarga yang menyewa. Perahu pengangkut rombongan turis domestik dilengkapi dengan motor tempel disamping layar sebagai penggerak. Biasanya motor tempel dipakai pada saat start dari bibir pantai karena harus melawan gelombang kecil pantai kenjeran Surabaya. 
Tak ketinggalan para penjual souvenir dan mainan anak-anak juga ikut memeriahkan suasana. Yang menarik adalah souvenir dari bahan sandal yang dibentuk menjadi rumah mini yang lucu. Juga souvenir berupa hiasan dari bahan kerang-kerangan. Selain itu aneka makanan dan kudapan, yang khas adalah aneka jajanan dari satwa laut seperti tripang, kerang dan ikan. 

0 comments:

Posting Komentar